The Boven Digoel Post


Oleh : The Boven Digoel Post
Jayapura, Bodipost – Mahasiswa Boven Digoel di Jayapura, Sabtu (17/09) kemarin berhasil mengeroyok Tim Pembagi Bantuan Studi. Mereka dikeroyok di Aula Seminari Fransiskan Waena setelah semua pintu dan gedung tersebut dikepung. Badan Pengurus Mahasiswa yang membela Tim juga ikut kena pukul.
Tim yang dipimpin oleh Dokter Titus Tambaip itu dikeroyok karena berkali-kali menyalahgunakan Bantuan Studi untuk kepentingan pribadi.
“Kami kecewa karena rakyat menderita akibat korupsi yang merajalela, sementara bantuan studi  yang  menjadi hak kami selalu dirampas oleh Tim Pembagi Bantuan Studi,” ujar Nico, seorang Mahasiswa yang turut mengeroyok Tim.
Mahasiswa juga menuntut agar jumlah bantuan dinaikkan, untuk Studi Berjalan Rp. 5 Juta dan Studi Akhir Rp. 10 Juta. Sebelumnya, Tim ingin memberikan Rp. 3 Juta dan Rp 8 Juta masing-masing untuk Studi Berjalan dan Studi Akhir.
“Kami tidak terima jumlah demikian karena jelas Tim sudah sunat Rp. 2 Juta dari tiap Mahassiswa untuk kepentingan perut,”  kata Yoseph, seorang Mahasiswa Studi Berjalan. Tim yang babak belur terpaksa memanggil Polisi dari Polsek Abe untuk mengamankan situasi sambil mengintimidasi Mahasiswa agar Bantuan Studi dalam jumlah kecil tetap dibagikan. Sampai berita ini ditulis, Tim Pembagi Bantuan Studi masih tetap berkeliaran di Jayapura sambil membujuk Mahasiswa agar harus menerima bantuan apa adanya tanpa protes. Pengurus Organisasi yang suka menjilat dikasih mabuk, uang dan makanan agar bersedia menenangkan anggotanya.
Korupsi Merajalela
Dari hasil audit  BPK  Provinsi  Papua, diketahui bahwa telah terjadi perampokan  uang rakyat Boven Digoel Tahun 2010-2011 yang berasal dari
1.      Aset Daerah sebesar Rp. 8.115.000.000;  Bappeda Bodi sebesar Rp. 11.500.000.000;  Kas SKPD sebesar Rp. 12.800.000.000 dan Belanja Bantuan Sosial sebesar Rp. 62.000.000.000.
Total dana yang dirampok adalah  sebesar Rp. 94.415.000.000, sebuah angka yang sangat fantastis dan hampir menembus Rp. 95 Milyar. Akibat perampokan ini maka rakyat Boven Digoel menderita di berbagai sektor kehidupan, terutama sektor2 prioritas Otsus, yaitu Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi Rakyat dan Infrastruktur Dasar. Terutama di sektor pendidikan, saat ini Mahasiswa Bodi sangat menderita, banyak yang terpaksa cuti akademik atau terpaksa menempuh kuliah dengan kondisi dan daya serap ilmu yang memprihatinkan akibat dana pendidikan yang pos tetapnya ada di Bantuan Sosial dikuras oleh kelompok bandit yang teroganisir di linkungan Pemkab Boven Digoel.
Rudolf Kalalo, Dosen FISIP Universitas Cenderawasih Jayapura yang kini menjadi Kabag Keuangan Kabupaten Boven Digoel disebut-sebut sebagai otak perampokan uang rakyat Boven Digoel.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar