Mabuk, Kadinkes Boven Digoel Nyaris Telanjang

Oleh : Admin Bodipost 
                           

                       Satu lagi kebobrokan pemegang SKPD Kab. Boven Digoel kembali terkuak. Jika sebelumnya beredar informasi tentang perkelahian diantara mereka setelah pesta Miras,  kini muncul kejadian yang juga berawal dari pesta Miras.
Setelah ramai-ramai mengenggak minuman keras di sebuah Hotel bersama rekan-rekannya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boven Digoel, dr. Titus Tambaip, M.Kes, Kamis (4/11) malam, sekitar pukul 23.30 WIB ditemukan tertidur pulas di Taman Kota, tidak jauh dari Tugu Tani, Jakarta Pusat. Pendukung Yusak Yaluwo itu nyaris telanjang. Ia hanya memakai kaos berwarna putih dan celana panjang yang tidak dikancing. Ia ditemukan oleh sekelompok Mahasiswa Papua asal Boven Digoel yang kebetulan sedang mencari beberapa Kepala Dinas untuk meminta penjelasan mereka tentang roda pembangunan dan pelayanan publik di Boven Digoel yang sudah tidak efektif karena korupsi dan sengketa Pilkada Boven Digoel 2010.
Mahasiswa kemudian mendapat penjelasan dari beberapa orang di sekitar Taman Kota, bahwa ada sekelompok orang Papua yang mabuk kemudian salah satunya tertidur. “Kemungkinan baru habis ‘main’ sama cewek di sekitar sini,” jelas seorang pemulung yang kebetulan menjadi saksi atas semua aktivitas dr. Tambaip di sekitar Taman Kota.
Sejak  Oktober lalu, dr. Tambaip memimpin para pemegang SKPD Kab. Boven Digoel dan ramai-ramai menuju Jakarta.  Para saksi mengatakan, mereka sempat berpesta Miras di Kafe Royal Rawamangun, Jakarta Timur dan kemudian bertengkar lalu saling memukul.
Titus Tambaip, putra salah satu tokoh PEPERA 1969 di Merauke, telah lama menjadi buah bibir masyarakat Boven Digoel karena moralnya yang sangat bejat. Dia dikabarkan suka menukar jabatan atau peluang sekolah kepada para suster dan perawat dengan jasa seksual.
“Jika ada suster, perawat atau staf wanita yang mau tugas belajar atau mendapat promosi, maka mereka cukup melayani hasrat seksual dr. Tambaip,” ungkap sebuah sumber di Dinas Kesehatan Kab. Boven Digoel.
Menurut sumber yang enggan namanya ditulis ini, “izin untuk tugas belajar hanya akan ditandatangani beberapa saat setelah yang bersangkutan memuaskan nafsu bejat dr. Tambaip, tidak peduli anda istri orang atau bukan, tua atau muda, yang penting berjenis kelamin wanita.”
Sampai berita ini ditulis, hampir  semua pemegang SKPD Boven Digoel masih terus berkeliaran di Jakarta untuk membantu meloloskan Yusak Yaluwo dari hukuman 4,6 tahun penjara. Sementara roda pemerintahan dan pelayanan publik di Boven Digoel macet total.
Sebuah sumber di lingkungan Pemkab Boven Digoel menyebutkan, telah terjadi penyelewengan dana-dana bantuan sosial untuk membiayai TIM Yusak Yaluwo di Jakarta. “Misalnya dana bantuan studi untuk ribuan Mahasiswa Boven Digoel yang dimanipulasi untuk membiayai semua kebutuhan Tim Yusak Yaluwo,” jelas sumber tersebut.***